Kamis, 14 April 2016

Perjumpaan

Jumpa
Selalu ada kesan menggelitik dari lima huruf itu.


Mewarnai dan Diwarnai

Tentang beberapa buah kata yg sering jadi perenungan saat kuliah dulu.
"Diwarnai atau Mewarnai"
Hingga kini saat diri merasa ada di titik terendah, cuma mengingat bahasan tersebut. Lagi dan lagi. Lagi dan lagi.

Ada beberapa hal yang baru disadari sekarang, ada 3 tipe orang berkaitan dengan lingkungannya orang yang dengan mudah mewarnai orang lain, orang yang dengan mudah diwarnai, dan ada yang berdiri tegak dengan warnanya sendiri, tidak berusaha mewarnai sekitar maupun lunglai diwarnai sekitar.

Dulu kala aku berpikir bahwa aku merupakan orang ketiga. Yang berdiri teguh dengan keyakinannya. Jika hal itu baik aku dengan senang hati melakukannya. Namun apabila hal tersebut buruk ataupun sesuatu yang bertentangan dengan kepribadianku maka aku akan diam saja.Thats so me.

Tapi rasanya akhir-akhir ini, banget-banget jadi mood swinger. Ketika seseorang melakukan sebuah kesalahan setelah lama merasa bahwa diri ini sudah terlalu lama mencoba mengerti. Merasa sendiri dan tak berkawan. Rasanya merindukan teman satu satu yang selalu mengingatkan atas kebaikan. Sepertina aku rasa aku mudah diwarnai sekarang.


Teringat sebuah pesan dari seorang guru
"Jika melihat sungai jangan langsung terjun berenang, lihatlah dulu arusnya"


Entahlah rasanya aku tak menyesal atas apa yang sudah kulakukan, hanya semoga itu bisa menjadi sebuah pembelajaran yang baik bagiku.