Maaf jika aku bukanlah mahluk yang sempurna
Aku hanya mencoba melukis pelangi di dalam hujan
Mencoba menarik cahaya rembulan di tengah senja
Maaf jika pada akhirnya membuat dirimu khusyuk dalam sedih
karena tak pernah sampai hatiku memikirkannya bahkan dengan sengaja
Rabu, 06 November 2013
Rabu, 04 September 2013
Pagi Biru
Entah dengan jalan apapun Dirimu selalu bisa menegurku. Aku mencintai-Mu ya Allah. Aku mencintai-Mu. Tetapkan hatiku di jalan-Mu.
Rabu, 22 Mei 2013
MoCa
welcoming my new friends
namanya MoCa
Lengkapnya Mo Cari Apa Mbak? :)
Dikado Meini ceritanya
Meini bilang "ga tau cha ini hewan apa?"
haha terus aku bilang
"Ini Panda bersayap Mei"
Meini teman yang sangat baik, gak pernah mengeluh
Pingin jadi kayak meini
gak pernah marah
sabar banget
calon istri idaman :)
Kamis, 16 Mei 2013
Pisah
" Ukh blog sama fb nya di hapus ya?"
" Iya ros"
Dan kau tahu seberapa besar aku akan merindukanmu :'(
Kau akan dibawa ke Papua
Itu jauh sayang
Dan maafkan aku gandenganku hampir terlepas darimu :'(
Kamis, 02 Mei 2013
Untuk sang pembawa lilin
Kemarin seperti biasa kita berdiri di depan gang yang sama. Berpayung pohon palem yang teduh. Diantara jutaan tetes air yang jatuh langsung dari langit. Masih dengan obrolan yang sama. Tentangmu, dan aku tak bosan mendengarnya. Karena mungkin hanya itu yang mendekatkanmu padaku.
Tak mengira beberapa jam sebelumnya kita ada juga di bawah pohon teduh. Duduk di atas semen yang dibentuk sebagai kursi, menghadap di meja yang bundar. Kita sama-sama terdiam. Dingin merasakan perbedaan yang nyata. Antaramu dan antaraku. Ada batas yang tak pernah dilihat orang. Padahal mereka selalu berkata kita sama.
" Kamu selalu berkata ros, bahwa kita tumbuh pada lingkungan yang berbeda". Walaupun pada awalnya niatku hanya agar kau sedikit paham mereka. Mungkin memang aku yang sok merasa benar-benar paham mereka. Yang lagi-lagi tak mau mencoba memahami dirimu.
Dan kita memang sama, sama keras kepalanya. Dan kini aku mau berjanji untuk menghindari obrolan kita yang seperti ini lagi. Yang melelahkan hati. Membuat kita saling menaikkan diri. Merasa paling hebat sendiri.
Teruntuk dirimu yang telah memberikan lilin padaku.
Tak mengira beberapa jam sebelumnya kita ada juga di bawah pohon teduh. Duduk di atas semen yang dibentuk sebagai kursi, menghadap di meja yang bundar. Kita sama-sama terdiam. Dingin merasakan perbedaan yang nyata. Antaramu dan antaraku. Ada batas yang tak pernah dilihat orang. Padahal mereka selalu berkata kita sama.
" Kamu selalu berkata ros, bahwa kita tumbuh pada lingkungan yang berbeda". Walaupun pada awalnya niatku hanya agar kau sedikit paham mereka. Mungkin memang aku yang sok merasa benar-benar paham mereka. Yang lagi-lagi tak mau mencoba memahami dirimu.
Dan kita memang sama, sama keras kepalanya. Dan kini aku mau berjanji untuk menghindari obrolan kita yang seperti ini lagi. Yang melelahkan hati. Membuat kita saling menaikkan diri. Merasa paling hebat sendiri.
Teruntuk dirimu yang telah memberikan lilin padaku.
Kamis, 28 Maret 2013
Ketukan
Pintu ini Kau ketuk dua kali
Maafkan aku yang belum sanggup belajar
Tapi terimakasih atas segala rasa kasih-Mu
Masih mau mengetuk pintuku
Jumat, 01 Maret 2013
Sabtu, 16 Februari 2013
Bodoh
Mungkin, bukan, pasti akan terasa lebih mudah apabila kembali ke masa itu. Tiga tahun lalu saat masih melekat si putih abu-abu. Pasti akan lebih cepat mengangguk mengiyakan. Tak berpikir panjang. Atau menitikan air mata karena terpaksa.
Yang ku tahu aku telah punya sebuah pengetahuan baru. Seperti itu maka aku tak mungkin asal-asal memilih A, B, atau C. Karena aku sudah tahu. Maka akan bodoh jadinya kalau tetap memilih A apabila tahu yang benar B.
Tak pernah ada yang menganggap anak kelas 1 SD bodoh hanya karena dia tak bisa mengerjakan logaritma. Namun kau akan sangat bodoh apabila kau sudah menyandang gelar maha di depan status siswa tapi tak dapat menemukan hasil perkalian 10 x 10.
Ya Allah hanya Engkau tempatku berlindung, atas dinding-dinding kebodohan yang akan menyesatkanku.
Yang ku tahu aku telah punya sebuah pengetahuan baru. Seperti itu maka aku tak mungkin asal-asal memilih A, B, atau C. Karena aku sudah tahu. Maka akan bodoh jadinya kalau tetap memilih A apabila tahu yang benar B.
Tak pernah ada yang menganggap anak kelas 1 SD bodoh hanya karena dia tak bisa mengerjakan logaritma. Namun kau akan sangat bodoh apabila kau sudah menyandang gelar maha di depan status siswa tapi tak dapat menemukan hasil perkalian 10 x 10.
Ya Allah hanya Engkau tempatku berlindung, atas dinding-dinding kebodohan yang akan menyesatkanku.
Selasa, 29 Januari 2013
Bahasa hati
"kalau memang dia jodohku, dekatkanlah
tapi kalau bukan jauhkanlah, sejauh-jauhnya"
Walau ku tak mau. Walau aku menikmati detik saat dia mengunjungi pikiranku. Aku lebih baik menunggu. Sampai yang selayaknya benar-benar menyambangiku.
Tak pernah tau kebersamaan ini anugerah atau musibah atau bahkan hanya aku saja yang tak bisa mengambil hikmah. Doa ku lagi untukmu semoga aku bisa memberi manfaat padamu
Yang pasti aku belum bisa membaca bahasa hatiku sendiri.
Langganan:
Postingan (Atom)